Laman

Senin, 24 November 2014

Makalah Ilmu dan budaya



 MAKALAH ILMU DAN BUDAYA
I.         PENDAHULUAN
  A.  Latar Belakang
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu  secara mendalam mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia setelah mencapai pengetahuan. Bagian dari filsafat pengetahuan membicarakan tentang ontologis, epistomologis, dan aksiologi. Dalam kajian aksiologi ilmu membicarakan untuk apa dan untuk siapa. Tulisan ini membicarakan ilmu dan kebudayaan, perkembangan ilmu dan kebudayaan.
Nilai-nilai budaya adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar segenap wujud kebudayaan. Kegiatan manusia mencerminkan budaya yang dikandungnya. Pada dasarnya tata hidup merupakan pencerminan kongkret dari nilai budaya yang bersifat abstrak. Pada hakikatnya yaitu kegiatan manusia dapat ditangkap oleh pancaindera sedangkan nilai budaya dan tata hidup manusia ditopang oleh perwujudan kebudayaan yang ketiga yaitu berupa sarana kebudayaan. Sarana kebudayaan ini pada dasarnya merupakan perwujudan yang bersifat fisik yang merupakan produk dari kebudayaan atau alat yang memberikan kemudahan berkehidupan.
Ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan nilai moral suatu masyarakat. Keseluruhan faset dari kebudayaan tersebut di atas sangat erat hubungannya dengan pendidikan sebab semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara sadar lewat proses belajar. Lewat proses pembelajaran inilah diteruskan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi selanjutnya. Kebudayaan diteruskan dari waktu ke waktu; kebudayaan masa kini disampaikan ke masa yang akan datang. Dengan demikian, kebudayaan  secara langsung dapat diperoleh melalui pendidikan.


B.   Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian ilmu dan budaya?
2.    Apa hubungan ilmu dan budaya?
3.    Bagaimana hubungan kebudayaan dengan pendidikan?
4.    Bagaimana peran ilmu dalam pengembangan kebudayaan nasional?

C.  Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui apa pengertian dari ilmu dan budaya.
2.    Mengetahui hubungan ilmu dan budaya.
3.    Mengetahui hubungan kebudayaan dengan pendidikan.
4.    Mengetahui hubungan ilmu dan pengembangan kebudayaan nasional.




















II.      PEMBAHASAN
A.  Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab (alima) dan berarti pengetahuan. Pemakaian kata itu dalam bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan istilah science. Science berasal dari bahasa Latin: scio, scire, yang juga berarti pengetahuan (Tirtarahardja, 2008 : 57).
Menurut Susanto (2011 : 112) ilmu adalah pengetahuan yang pasti, sistematik, metodik, ilmiah dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi. Ilmu membentuk daya intelegensi yang menghasilkan  keterampilan atau skill.
 Secara lengkap menurut Gie (2004 : 130)  definisi ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala – gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah suatu kegiatan penelitian terhadap suatu gejala ataupun kondisi pada suatu bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, objektif, analisis dan verifikatif.

B.     Kebudayaan
Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan Latin “Colere” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitet manusia untuk mengolah dan mengubah alam” (Widagho, 2010: 18).
Dilihat dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekreta “bddhayah” yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. 
Kebudayaan didefinisikan untuk pertama kali oleh E. B. Taylor pada tahun 1871, lebih dari seratus tahun yang lalu, dalam bukunya Primitive Culture dimana kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat (Suriasumantri, 2009: 261).
Mengenai definisi kebudayaan, banyak sarjana-sarjana ilmu sosial yang mencoba menerangkan, atau setidak-tidaknya telah menyusun definisinya. Ada dua sarjana antropologi yaitu: A.L. Kroeber dan C. Kluchohn yang pernah mengumpulkan sebanyak mungkin definisi tentang faham kebudayaan yang termaktub dalam banyak buku yang berasal dari banyak pengarang dan sarjana. Terbukti ada 160 macam definisi tentang kebudayaan yang kemudian dianalisis dicari intinya dan diklasifikasi dalam berbagai golongan, dan kemudian hasil penyelidikan itu diterbitkan dalam suatu kitab bernama : “Culture A Critical Review of Concept and Devinitions” (Widagdho, 2010: 18).
Meskipun demikian, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang bersifat prinsip dengan definisi pertama yang dicetuskan Taylor. Kuntjaraningrat (dalam Suriasumantri, 2009: 261) secara lebih terperinci membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah kekuatan akal manusia, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama, yaitu:
a.        Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b.         Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

C.    Hubungan Ilmu dan Budaya
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari kebudayaan. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang saling tergantung dan saling mempengaruhi. Pada satu pihak pengembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaannya. Sedangkan di pihak lain, pengembangan ilmu akan mempengaruhi jalannya kebudayaan.
Menurut Talcot Parsons, mereka saling mendukung satu sama lain baik dalam beberapa tipe masyarakat ilmu dapat berkembang dengan pesat, demikian pula sebaliknya. Masyarakat tersebut tak dapat berfungsi dengan wajar tanpa didukung perkembangan yang sehat dari ilmu dan penerapan.
Semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia dengan sadar lewat proses belajar, secara belajarlah yang membuat transfer kebudayaan dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dengan demikian kebudayaan diteruskan dari waktu kewaktu : kebudayaan yang telah lalu bereksitensi pada masa kini, kebudayaan masa kini disampaikan ke masa yang akan datang.
Semakin berkembangnya budaya maka semakin berkembangnya ilmu. Contohnya adalah teknologi, majunya budaya maka teknologi berkembang, semakin berkembang teknologi maka semakin berkembang ilmu.

D.    Kebudayaan dengan Pendidikan

Allport, Vernon dan Lindsey mengidentifikasikan enam nilai dasar dalam kebudayaan yakni (Suriasumantri, 2009 : 263) :
a.            Nilai teori adalah hakikat penemuan kebenaran lewat berbagai metode seperti rasionalisme, empirisme dan metode ilmiah.
b.           Nilai ekonomi adalah kegunaan dari berbagai benda dalam memenuhi kebutuhan manusia.
c.            Nilai estitika adalah berhubungan dengan keindahan dan segi segi artistik yang menyangkut antara lain bentuk , harmoni dn wujud kesenian lainnya yang memberi kan kenikmatan kepada manusia.
d.           Nilai sosial adalah nilai berorientasi kepada hubungan antar manusia dan penekanan segi segi kemanusiaan yang luhur.
e.            Nilai politik adalah kegiatan yang berpusat kepada kekuasaan dan pengaruh baik dalam kehidupan masyarakat maupun dunia politik
f.            Nilai agama adalah penghayatan yang bersifat mistik dan trasedental dalam usaha manusia untuk mengerti dan memberi arti bagi kehadirannya di muka bumi.
Dari penggolongan diatas maka masalah pertama yang dihadapi oleh pendidikan ialah menerapkan nilai-nilai budaya apa saja yang harus dikembangkan dalam diri anak-anak kita.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistimatis dalam membantu untuk mengembangkan pikiran, kepribadian dan kemampuan fisik anak didik, artinya pendidikan harus sesuai dan relevan dengan kebudayaan dan zaman. Namun pada kenyataannya pendidikan ternyata tidak relevan dengan zaman dan kebudayaan karena masih banyak pola pendidikan kita yang konvensional. Tetapi untuk menentukan nilai mana yang patut didapatkan, maka kita perlu menelaah dan meramalkan skenario pada masyarakat kita yang akan datang.
Skenario masyarakat Indonesia di masa yang akan datang tersebut memperhatikan indikator dan perkembangan yang sekarang ada cenderung untuk mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.      Memperhatikan tujuan dan startegi pembangunan nasional.
2.      Pengembangan kebudayaan ditujukan ke arah perwujudan peradaban yang bersifat khas berdasarkan filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia yakni Pancasila.
Menurut Pidarta (2009 : 169) pendidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh timbale balik. Bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga bias berubah dan bila pendidikan berubah akan dapat mengubah kebudayaan.
Disini tampak bahwa peranan pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan sangat besar. Sebab pendidikan adalah tempat manusia-manusia dibina, ditumbuhkan, dan dikembangkan potensi-potensinya. Semakin potensi seseorang dikembangkan semakin mampu ia menciptakan atau mengembangkan kebudayaan, sebab kebudayaan dikembangkan oleh manusia.

E.     Ilmu dan Pengembangan Kebudayaan Nasional

Pengkajian pengembangan kebudayaan nasional kita tidak dapat dilepaskan dari pengembangan ilmu. Pada hakikatnya tujuan ilmu untuk mempermudah aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. hakikat ilmu dan nilai-nilai yang dikandungnya memiliki pengaruh terhadap pengembangan kebudayaan nasional. Berdasarkan hal tersebut berikut merupakan peranan ilmu yaitu:

a.         Ilmu sebagai Suatu Cara Berpikir
Ilmu merupakan suatu cara berpikir dalam menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang diandalkan. Berpikir bukan satu-satunya cara dalam mendapatkan pengetahuan, demikian juga ilmu bukan satu-satunya produk dari kegiatan berpikir. Ilmu merupakan produk dari proses berpikir menurut langkah-langkah tertentu yang secara umum dapat disebut sebagai berpikir ilmiah.
Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yang memiliki dua kriteria utama, yaitu : pernyataan harus logis dan didukung fakta empiris. Kedua kriteria tersebut saling mengikat, yang pertama setiap pernyataan yang disampaikan harus logis dan diperolah dari fakta-fakta empiris, merupakan hakikat berpikir ilmiah. Dari hakikat ini, kita dapat menyimpulakan beberapa karakteristik ilmu :
1.      Ilmu mempercayai rasio sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan yang benar
2.      Akar berpikir yang logis yang konsisten dengan pengetahuan yang ada.
3.      Pengujian secara empiris sebagai kriteria kebenaran objektif.
4.      Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi
Dengan demikian, maka manfaat nilai yang dapat ditarik dari karakteristik ilmu adalah sifat rasional, logis, objektif dan terbuka, serta dilandasi oleh sifat kritis untuk mengetahui perkembangan ilmu. Ilmu yang diperoleh dari pengetahuan dan kriteria lainnya. Pada dasarnya ilmu merupakan bagian dari pengetahun dan pengetahuan merupakan unsur kebudayaan.

b.         Ilmu sebagai Asas Moral
Ilmu merupakan proses berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara sederhana, ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran. Kriteria kebenaran bersifat otonom dan terbebas dari struktur kekuasaan di luar bidang keilmuan. Kebenaran bagi ilmuwan mempunyai kegunaan yang universal bagi umat manusia dalam meningkatkan martabat ke manusiaanya. Secara nasional kaum ilmuwan tidak mengabdi kepada golongan, politik atau kelompok lain, secara internasional kaum ilmuwan tidak mengabdi kepada ras, ideology, dan factor – factor pembatas lainnya, dua karakteristik ini merupakan asas moral bagi ilmuwan yakni meninggikan kebenaran dan pengabdian secara universal. Tentu saja dalam kenyataannya pelaksanaan asas moral ini tidak mudah sebab sejak tahap perkembangan ilmu pada kegiatan ilmiah dipengaruhi oleh struktur kekuasaan dari luar.


Peranan ganda ilmu dalam pengembangan kebudayaan nasional adalah sebagai berikut :
1.      Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya perkembangan kebudayaan nasional.
2.      Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa.
Kedua hal ini terpadu satu sama lain dan sukar dibedakan. Pengkajian perkembangan kebudayaan nasioal tidak dapat dilepaskan dari perkembangan ilmu. Dewasa ini kurun ilmu dan teknologi menjadi pengembangan utama bidang ilmu dan secara tidak langsung kebudayaan kita tak terlepas dari pengaruhnya, sehingga kita harus ikut memperhitungkan hal ini. Untuk itu dibicarakan peranan ilmu sebagai sumber nilai yang ikut mendukung pengembangan kebudayaan Nasional. Ada tujuh nilai yang terkandung dalam hakikat keilmuan yaitu:
1.      Kritis
2.      Rasional
3.      Logis
4.      Objektif
5.      Terbuka
6.      Menjunjung kebenaran
7.      Pengabdian universal.
Ketujuh sifat ini sangat akan sangat konsisten untuk membentuk bangsa yang modern. Karena bangsa yang modern akan menghadapi banyak tantangan di segala bidang kehidupan. Pengembangan kebudayaan nasional pada hakikatnya adalah perubahan kebudayaan konvensional kearah yang lebih aspirasi.
Ilmu bersifat mendukung budaya nasional, maka kita perlu meningkatkan peranan keilmuan dalam kehidupan kita. Beberapa langkah yang dapat kita gunakan yang pada pokoknya mengandung beberapa pemikiran sebagai berikut:
1.      Ilmu merupakan bagian kebudayaan, sehingga setiap langkah dalam kegiatan peningkatan ilmu harus memperhatikan kebudayaan kita.
2.      Ilmu merupakan salah satu cara menemukan kebenaran.
3.      Asumsi dasar dari setiap kegiatan dalam menemukan kebenaran adalah percaya dengan metode yang digunakan.
4.      Kegiatan keilmuan harus dikaitkan dengan moral.
5.      Pengembangan keilmuan harus seiring dengan pengembangan filsafat
6.      Kegiatan ilmah harus otonom dan bebas dari kekangan struktur kekuasaan.
Keenam hal ini merupakan langkah-langkah untuk memberi kontrol bagi masyarakat terhadap kegiatan ilmu dan teknologi.








III.   SIMPULAN DAN SARAN
A.       Simpulan
Dari penjabaran diatas maka dapat ditarik simpulan bahwa:
1.      Ilmu adalah suatu hasil kegiatan penelitian terhadap suatu gejala ataupun kondisi pada suatu bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, objektif, analisis dan verifikatif.
2.      Kebudayaan adalah kekuatan akal manusia, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
3.      Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari kebudayaan. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang saling tergantung dan saling mempengaruhi. Semakin berkembang budaya maka semakin berkembang ilmu.
4.      Terdapat enam nilai dasar dalam kebudayaan yang mempengaruhi pendidikan yakni : nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik, nilai agama.
5.      Peranan ganda ilmu dalam pengembangan kebudayaan nasional adalah sebagai berikut :
a.            Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya perkembangan kebudayaan nasional.
b.           Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa.

B.       Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan karena kurangya pengetahuan yang penyusun miliki. Saran untuk pemakalah selanjutnya agar lebih banyak lagi referensi yang dicantumkan, memberikan banyak contoh dalam kehidupan mengenai hubungan antara ilmu dan budaya.

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Gie, The Liang. 2004. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Liberty.
Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Suriasumantri, Jujun S. 2009. Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Susanto.  2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Tirtarahardja, Umar & Sulo, S. L La. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Widagdho, Djoko. 2010. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasil Diskusi:
1.        Atika Zahra
Bagaimana peran ilmu dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan?
Jawab :
Ilmu dan budaya saling mempengaruhi, semakin berkembang budaya maka semakin berkembang ilmu, begitu pula sebaliknya semakin berkembangnya ilmu maka semakin majunya budaya. Dengan ilmu manusia mampu berpikir lebih cerdas mana yang baik mana yang buruk,  mana kebudayaan yang banyak memberi manfaat dan mana yang banyak menimbulkan kerusakan. Contohnya adalah kebiasaan orang Jawa dalam kegiatan memberikan sesajen pada leluhur. Semakin berilmunya masyarakat Jawa maka ritual sesajen lambat laun sudah mulai berkurang. Melihat memberi sesajen dapat merusak akidah, yakni menyekutukan Tuhan.
2.      Siska Ningsih
Berikan contoh dalam kehidupan tentang hubungan antara ilmu dan kebudayaan!
Jawab:
Contohnya dalam bidang pendidikan yakni penerapan model pembelajaran kooperatif di sekolah pada pelajaran matematika, dengan diterapkan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penjelasannya bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan ilmu sedangkan diterapkannya model ini di sekolah-sekolah sehingga menjadi kebiasaan  merupakan budaya dan hasilnya adalah hasil belajar siswa yang meningkat.
3.      Afni Ridanti
Yang manakah lebih dulu antara kebudayaan dan ilmu? Apakah ada ilmu maka ada budaya atau sebaliknya?
Jawab:
Ada kebudayaan dulu baru ada ilmu. Pada zaman purba budaya manusia tidak memiliki pakaian, namun seiring jalannya waktu manusia mulai berpikir akan kebutuhan dari hidupnya, butuh sesuatu untuk menjaga kehangatan tubuh.  Maka dengan ilmunya mulailah dibuatkan pakaian yang berbahan dasar dari kapas (benang). Maka darisini dapat ditarik kesimpulan munculnya ilmu karna ada budaya.
4.      Jawasi
Bolehkah menghilangkan budaya??
Jawab :
Selagi budaya itu tidak menyimpang dengan akidah dan banyak memberikan manfaat, maka sah-sah saja masih mempertahankan budaya. Jika budaya tersebut sudah menyimpang dari aturan atau norma-norma yang berlaku maka sebaiknya budaya tersebut ditinggalkan.
5.      Fenny Rahma
Jelaskan maksud pernyataan berikut: kebudayaan membentuk peradaban dan peradaban bias hancur karena ilmu!!
Jawab:
Kebudayaan merupakan hasil cipta karsa manusia yang membentuk suatu peradaban. Sedangkan tujuan ilmu itu sendiri hakikatnya adalah untuk mempermudah aktivitas manusia. Jika suatu budaya sudah tidak sesuai dengan aturan atau norma-norma yang berlaku, atau sudah tidak sesuai dengan berkembangnya kebutuhan manusia maka dengan ilmu lah manusia merubah budaya itu.
6.      Nur Elisyah
Berikan contoh hubungan ilmu dan budaya dalam pendidikan!
Jawab:
Budaya merupakan apa saja yang diciptakan manusia, baik itu benda, adat istiadat, teknologi, dan lain-lain. Dalam dunia pendidikan, segala yang dibuat manusia seperti aturan-aturan kepala sekolah, aturan-aturan tentang pendidikan yang harus dipatuhi ini juga merupakan budaya.

3 komentar:

  1. Jackpot City casino site - LuckyClub
    Jackpot City Casino offers a huge range of welcome bonuses to entice you to sign up and join today and you can play a massive variety of games and have 카지노사이트luckclub amazing slots!

    BalasHapus
  2. Casino Site ᐈ New players only, 100% up to $1500
    Casino luckyclub site ➤ Bonus codes, Free spins and 100% deposit bonus ✓ Slots & Live Dealer Games ✚ More about Casino Site in the official blog  Rating: 2 · ‎Review by LuckyClub.live

    BalasHapus
  3. Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
    Borgata Hotel Casino & Spa locations, rates, 진주 출장샵 amenities: 충청북도 출장샵 expert 광주광역 출장마사지 Atlantic City research, only at Hotel and Travel Index. Browse real photos 영주 출장샵 and read 2048 과천 출장마사지 reviews.

    BalasHapus